hujan
apa harus ku bawakan samurai tajam
kehadapanmu
agar kau dengan mudah
membunuhku
agar sakit yang ku rasa
menghilang
hujan
haruskah ku bawakan samurai tajam
kehadapanmu
sekarang
agar kamu puas
hujan
bunuh aku sekarang
ku kira
telah ku pasrahkan pada takdir
dan kepergian ku
adalah wujud
kebebasan untukmu
Karya: Indah Fitria Dewi
Hujan Puisi
Selasa, 30 April 2013
Pelukan Tuhan
Tuhan
peluk aku malam ini
sejenak saja
agar aku tahu
bagaimana rasanya damai
Tuhan
peluk aku malam ini
tiba-tiba aku merasa takut
takut saat mentari bersinar lagi
takut mengahdapi hari esok
Karya: Indah Fitria Dewi
peluk aku malam ini
sejenak saja
agar aku tahu
bagaimana rasanya damai
Tuhan
peluk aku malam ini
tiba-tiba aku merasa takut
takut saat mentari bersinar lagi
takut mengahdapi hari esok
Karya: Indah Fitria Dewi
Hilang
membiarkannya menghilang
sama seperti melepas setengah nafas
aku
mencoba bertahan
tersenyum diatas luka
hujan
kepergianku
melepas satu beban di pundakmu
berbahagialah
Karya: Indah Fitria Dewi
sama seperti melepas setengah nafas
aku
mencoba bertahan
tersenyum diatas luka
hujan
kepergianku
melepas satu beban di pundakmu
berbahagialah
Karya: Indah Fitria Dewi
Batas Senja
di batas senja
ku lambaikan tangan
hujan
akan berganti
inilah siklus
sistim
takdir
atau keputusan
ku lepas semburat benang
pada awan hitam
yang mengekang hujan tetap disini
karena hakikatnya
hujan harus berjalan dan mengalir
bukan diam dan menggenang
sambut kemarau yang akan datang
lihat
adakah jejak pelangi
pada awan kelabu
dan hujan akan datang lagi
karena inilah sistim
hujan dan kemarau
datang dan pergi
secara beriringan
Karya: Indah Fitria Dewi
ku lambaikan tangan
hujan
akan berganti
inilah siklus
sistim
takdir
atau keputusan
ku lepas semburat benang
pada awan hitam
yang mengekang hujan tetap disini
karena hakikatnya
hujan harus berjalan dan mengalir
bukan diam dan menggenang
sambut kemarau yang akan datang
lihat
adakah jejak pelangi
pada awan kelabu
dan hujan akan datang lagi
karena inilah sistim
hujan dan kemarau
datang dan pergi
secara beriringan
Karya: Indah Fitria Dewi
Kekasihku
malam telah tiba
ku tendang kenyataan yang tenggelam
karena kenyataankekasih siang
sedang malam
milik angan
malam ini
aku
akan membangun menara eiffel
pada angan
detik demi detik
dentang waktu berkeja ran
detail ku gores angan
hingga eiffel terlihat senyata yang ku mampu
malam ini
aku akan membangun eiffel
bukan untuk siapa pun
hanya demi kedamaianku
damai memeluk yang ku mau
pada angan
eiffel
redup tanpa gemerlap lampu
sunyi tanpa merpati yag berkejaran
panas tanpa salju yang turun menyapa
tapi biarlah,
karena ini eiffel yang ku bangun
dengan menggores angan
dan melukai malam
kenyataan milik siang
angan milik malam
dan kini
eiffel yang aku bangun
adalah kekasihku.
Karya: Indah Fitria Dewi
ku tendang kenyataan yang tenggelam
karena kenyataankekasih siang
sedang malam
milik angan
malam ini
aku
akan membangun menara eiffel
pada angan
detik demi detik
dentang waktu berkeja ran
detail ku gores angan
hingga eiffel terlihat senyata yang ku mampu
malam ini
aku akan membangun eiffel
bukan untuk siapa pun
hanya demi kedamaianku
damai memeluk yang ku mau
pada angan
eiffel
redup tanpa gemerlap lampu
sunyi tanpa merpati yag berkejaran
panas tanpa salju yang turun menyapa
tapi biarlah,
karena ini eiffel yang ku bangun
dengan menggores angan
dan melukai malam
kenyataan milik siang
angan milik malam
dan kini
eiffel yang aku bangun
adalah kekasihku.
Karya: Indah Fitria Dewi
Itu Bebas
hujan itu bebas
tanpa pagar
tanpa ikatan
datang tanpa mendung
pergi tanpa pelangi
hujan itu gelap
kegelapan yang datang untuk sementara
karena yang abadi hanya cahaya
hujan itu sistim
datang untuk pergi
ada untuk terganti
hujan itu 'entah apa'
ditunggu membasahi
ditinggal karena menggenangi
hujan itu
abstrak
imajinasi
Karya: Indah Fitria Dewi
tanpa pagar
tanpa ikatan
datang tanpa mendung
pergi tanpa pelangi
hujan itu gelap
kegelapan yang datang untuk sementara
karena yang abadi hanya cahaya
hujan itu sistim
datang untuk pergi
ada untuk terganti
hujan itu 'entah apa'
ditunggu membasahi
ditinggal karena menggenangi
hujan itu
abstrak
imajinasi
Karya: Indah Fitria Dewi
Berbeda
jangan lihat mereka
hujan
jangan dengar mereka
hujan
biar, biarkan mereka
memahami dengan tekstual
hanya sebatas benda
turun
jatuh
mengalir
kemudian menggenang
pada tanah.
sedang aku
mencoba memahami dengan caraku
bukan hanya hujan
tapi
hujan
yang basah
menjamah
relung
tak bertuan
Karya: Indah Fitria Dewi
hujan
jangan dengar mereka
hujan
biar, biarkan mereka
memahami dengan tekstual
hanya sebatas benda
turun
jatuh
mengalir
kemudian menggenang
pada tanah.
sedang aku
mencoba memahami dengan caraku
bukan hanya hujan
tapi
hujan
yang basah
menjamah
relung
tak bertuan
Karya: Indah Fitria Dewi
Langganan:
Postingan (Atom)